Quantcast
Channel: PRIMBON JAWA - HOROSKOP JAWA
Viewing all 29 articles
Browse latest View live

Pawukon Primbon Wuku

$
0
0
Pawukon
     Apa itu Pawukon atau Wuku ? Perhitungan pawukon termasuk dalam hitungan primbon Jawa dan sangat dibutuhkan dalam alamanak Jawa. Seperti kata pepatah, almanak jawa tanpa pawukon bagai sayur tanpa garam akan terasa hambar.
        Dalam kehidupan ini, manusia berusaha untuk menjauhkan diri dari segala malapetaka, serta berbuat sekuat mungkin untuk mendekatkan pada keselamatan, dalam masyaratkan jawa untuk keperluan tersebut diperlukan perhitungan pawukon atau wuku dan nyatanya memang semua manusia membutuhkan hasil yang demikian itu.
        Dalam pawukon terbagi dalam 30 Wuku yang memakai nama E Raden Watugunung beserta 2 istri dan 27 anaknya. Karena itu dalam pawukon ada ceritera Raden Watugunung akan kami ceriterakan dalam kesempatan lain.
        Adapun kegunaan perhitungan pawukon ada dua, yaitu:
1. untuk melihat hari naas atau hari jelek untuk kemenangan perang kalau negara sedang berperang.
2. untuk meneliti watak wantu atau perangai  untung rugi  berdasarkan hari kelahiran seseorang  bersama dengan perhitungan 30 wuku.
        Berikut nama-nama Wuku tersebut, dan untuk tahu arti atau primbon dari tiap wuku, Anda tinggal klik pada nama wuku dibawah ini :
4. Wuku Kurantil
5. Wuku Tolu
6. Wuku Gumbreg
7. Wuku Warigalit / Wariga
8. Wuku Warigagung / Warigadian
9. Wuku Julungwangi
10. Wuku Sungsang
11. Wuku Galungan / Dungulan
12. Wuku Kuningan
13. Wuku Langkir
14. Wuku Mandasia/Mandasiya
15. Wuku Pujut / Julungpujut
16. Wuku Pahang
17. Wuku Kuruwelut / Kerulut
18. Wuku Marakeh
19. Wuku Tambir
20. Wuku Madangkungan
21. Wuku Maktal / Natal
22. Wuku Wuyu / Uye
23. Wuku Manahil / Manail
24. Wuku Prangbakat
25. Wuku Bala
26. Wuku Wugu / Ugu
27. Wuku Wayang
28. Wuku Kulawu / Kelawu
29. Wuku Dukut
30. Wuku Watugunung /Gunung
     
Sumber:
1. Gambar-gambar Wuku: Karya Soelardi (diedit dengan Pixl)
2, Pawukon 3000th; GP Sindhunata, Bentara Budaya Yogyakarta,2013


1. Wuku Sinta

$
0
0
Mau tahu apa itu Wuku Sinta?, Inilah wuku Sinta wuku pertama dari 30 wuku, Wuku Sinta adalah nama istri dari Raden Watugunung
Wuku Sinta
Bahasa Jawa:
Dewane Yamadipati, kayune gendayakan, dadi pangaubahane wong lara. Manuke Gagak, wateke: weruh ing wangsit. Nyanding Gedhong, watake demen ngatonake kadonyane. Mandi umbul-umbul, watake duwe kamulayan. Wuku Sinta, lambange wulan karahinan, kenceng budine ora bisa sareh. Bilahine setengah tuwa. Sedekahe sega pulen, dang-dangan beras sepitrah, iwake pindhang kebo rego 21 keteng, ora kena nganyang. Dongane tolak bilahi, Jabung kala ana lor wetan madhep ngidul ngulon, 7 dina aja marani prenahing kala.

Bahasa Indonesia (terjemahan bebas).
Wuku Sinta adalah wuku yang pertama dari 30 wuku, berikut terjemahan bebasnya dalam bahasa Indonesia.
Dewanya Bhatara Yamadipati.
Laksana pendeta, kemauannya agung, tidak sabar, pencemburu, sering mendapat halangan yang tidak terduga-duga, penampilannya dalam pergaulan menyenangkan, tidak gampang menaruh kepercayaan pada oran lain, rezekinya menyenangkan.
Burungnya Gagak dan Bango.
Dengan kaki didalam air; perintahnya keras dimuka lemah dibelakang, Memperlihatkan diri sebagai orang dermawan, walaupun itu tidak disetujuinya. Sifat-sifat lainnya sering menjadi tempat berlindung bagi orang yang sengsara, Mengerti firasat dalam segala tugas-tugasnya.
Hari yang tidak menguntungkan/hari naas: Senin Pon.
Hari yang menguntungkan: menurut firasatnya.
Bencananya : biasanya jarang sampai lanjut usia/tua.

Mau tahu Wuku berikutnya ....??? KLIK DISINI

2. Wuku Landep

$
0
0
Wuku Landep dewanya Batara Mahadewa, Wuku Landep adalah wuku ke 2,
Wuku Landep
Bahasa Jawa:
Dewane Batara Mahadewa.
kayune gendayakan, watake dadi pangaubane wong lara, demen memuja tarak brata. Manuke atat kembang. Dadi klangenane wong agung, kanggep pangawulane. Nyandhing gedhong. Watake: demen ngatonake kadonyane, Nyanding banyu ing wadhah, wateke: adem parentahe. Wuku Landep lambange: soroting srengenge. wateke: madhangi atining sasama. Bilahine kurubuhan kayu. Sidekahe tumpeng, dang-dangan beras sepitrah, iwake menjangan dikolak, digecok lan dibakar. Dongane kabul, Slawate 4 keteng. Jabung kala ana kulon madhep ngetan, 7 dina aja marani kala.

Bahasa Indonesia (terjemahan bebas).
Dewanya Batara Mahadewa.
Umumnya rupawan dan juga turun pada anaknya. terang hatinya, menyenangi untuk menyepi dan bersemedi, perintahnya tegas dan banyak manfaatnya, suka pamer, kerelaan hatinya tidak benar-benar tulus. Wataknya: terang, hatinya dapat menerangi orang lain, dengan ingatan yang tajam serta mampu dalam segala pekerjaannya.
Burungnya Kakatua (atat kembang):
Bila menjadi pengabdi (pegawai) disenangi oleh atasa/orang besar (pembesar, orang agung).
Bencananya:tertimpa reruntuhan kayu.
Hari baik :Minggu Wage
Hari buruknya: Rebo Paing.
Kala/Sial/Apes : ada di barat menghadap timur, 7 hari jangan mendatangi Kala.

Watak dari Wuku Landep ada pada orang yang hari kelahirannya atau wetonnya, sbb:
1. Minggu Wage
2. Senin Kliwon
3. Selasa Legi
4. Rabu Pahing
5. Kamis Pon
6. Jumat Wage
7. Sabtu Kliwon

Mau tahu Wuku selanjutnya?Klik Disini

3. Wuku Wukir

$
0
0
Wuku Wukir adalah wuku ke tiga dari 30 wuku dalam pawukon jawa. Wuku Wukir diambil dari nama anak pertama dari 27 anak Prabu Watugunung dengan Dewi Sinta. Isi dari Wuku Wukir adalah sebagai berikut:
Wuku wukir adalah wuku ke 3 dari 30 wuku dalam pawukon jawa, inilah kumpulan wuku jawa yang ke 3 wuku Wukir, inilah Isi/watal wuku Wukir
Wuku Wukir
Wuku Wukir Bahasa Jawa: 
Dewane Batara Mahayeti, kayune nagasari, watake : prihatinan. Manuke Manyar, watake ora kena kungkulan. Banyune ana ngarep, watake pradhah lan demen ngatonake kadonyane. Wuku Wukir lambange: becik saka kadohan yen cedhak ambalenjani. Sak enggon-enggon kudu ngereh, ora kena disetyani. Bilahine dianiaya. Sedekahe sega wuduk, dang-dangan beras sapitrah, iwake putih mulus lan janganan warna lima. Dongane lajukna. Slawate 5 keteng. Jabung kala ana kidul wetan madhep ngalor ngulon, 7 dina aja lelungan marani prenahing kala.

Wuku Wukir Bahasa Indonesia (terjemahan bebas).
Dewanya Bhatara Mahayeti:
Wataknya murah hatinya, tetapi tidak senang diatasi, dapat menjadi pemimpin dimanapun dia berdomisili, suka pamer harta miliknya/kekayaannya dengan kehidupan yang menguntungkan dikemudian hari, simpatik dalam pergaulan menyenangkan para pendengarnya serta pengabdiannya terpakai.
Burungnya Manyar:
Tidak mau diatasi sesamanya tetapi ia mampu melaksanakan semua tugas-tugasnya.
Bencananya: karena suatu penganiayaan.
Hari baiknya: Rabu Wage dan Jumat legi /manis.
Hari naas/apes/sial/Kala: ada di selatan timur menghadap utara barat. 7 hari jangan pergi ke arah kala tersebut.

Wuku Wukir hanya dimiliki oleh mereka yang hari kelahirannya atau wetonnya sbb.:
1. Minggu Legi
2. Senin Pahing
3. Selasa Pon
4. Rabu Wage
5. Kamis Kliwon
6. Jumat Legi
7. Sabtu Pahing

Mau tahu Wuku berikutnya? KLIK DISNI 

Firasat Sebelum Terjadi Gempa Jogja 10 Tahun Yang Lalu

$
0
0
Inilah firasat sebelum terjadi gempa jogja 27 Mei 2006, Gempa besar di Bantul dan Kota jogja 27 Mei 2006, Memperingati Gempa Jogja 27 Mei 2006
Gempa Bantul - Jogja 27 Mei 2006
Tidak tahu mengapa semalam tidak bisa tidur, saya coba untuk tiduran dikursi tapi sebentar-sebentar terbangun (ngliler=bahasa jawanya), baru setelah menjelang pagi abis subuh dapat tertidur itupun sebentar. Saya pikir-pikir ada apa ya, saya coba ingat-ingat tapi sepertinya tidak ketemu jawabannya; biasanya kalo seperti ini akan terjadi sesuatu tapi apa tidak ketemu jawabannya. Sampai tadi sore jam 5 an tidak sengaja ada judul video disebuah portal berita di hp android saya ada teks berjalan "...10 Tahun Gempa Jogja...". Tersentak aku.. Saya baru sadar, jadi ini to jawabannya kenapa semalam saya tidak bisa tidur. Langsung saya tulis di web saya ini untuk membagikan peristiwa mengerikan yang saya, kami warga Jogja alami untuk sekedar share berbagi kepada anda diluar DI Yogyakarta yang tidak mengalami dan merasakan langsung, bukan untuk dikasihani tapi untuk pengingat saja, bahwa musibah gempa bisa terjadi dimana saja selama kita hidup diatas bumi ini. Kami tidak bermaksud mengingat peristiwa itu, dan tak terasa sudah berjalan 10 tahun yang lalu, tapi kami tidak bisa melupakan trauma itu.

10 tahun yang lalu....kisah ini bermula:
10 tahun yang lalu sehari sebelum terjadi gempa Jogja 27 Mei 2006, yaitu Jumat tanggal 26 Mei 2006, kami mendapat berita lelayu dari keluarga budhe istri saya di Sragen bahwa Budhe istri saya sedha (wafat). Setelah tutup toko, selepas magrib saya dan istri berangkat ke Sragen untuk melayat budhe istri saya dan sampai di rumah duka sekitar jam 21.00 malam, Setelah ketemu dengan keluarga budhe istri saya dan keluarga besar istri saya, entah mengapa rasanya saya pingin sekali segera pulang dan sekitar tengah malam jam 02.00 dini hari kami pamitan untuk segera pulang,  sebenarnya kami ditahan oleh keluarga budhe untuk tidak pulang malam-malam karena tahu saya belum tidur mereka kuatir kalau saya ngantuk dijalan. Kami tetap ngotot untuk pulang dengan alasan anak-anak di rumah sendirian dan besok harus masuk sekolah nanti tidak ada yang antar sekolah kalau kami tidak segera pulang; akhirnya kami diijinkan untuk pulang berdua saya dan istri saya.

Diperjalanan terasa sunyi sekali dan ada rasa yang aneh tapi tidak tahu aneh apanya. Sesampai di Klaten dan mulai keluar kota Klaten menuju Jogja istri saya nyeletuk dari samping saya memecah kesunyian malam dini hari.
" Mas-mas...!" kata istri saya jawil saya setelah dia bangun dari tidurnya selepas dari kota Sragen dia tertidur.
"Ono opo.." jawabku sambil tetap menyetir dan  melihat kedepan tanpa menegok ke istri saya.
" Rasanya...kok aneh dan sepi sekali...." kata istri saya
" Yo, sepi wong wis bengi dik..." jawabku ketus karena capek
" Tapi...rasane kok koyo mambu amis ya mas...?" tanya istriku
" Amis opo...ora ono opo-opo.." kataku.
Tapi dalam hati aku juga merasakan apa yang dirasakan oleh istriku, ternyata insting atau perasaan kami sama, (karena sering tirakat bareng kali ya). saya cuma diam tidak mau berkomentar; kami berdua diam tanpa berkata apa-apa sampai akhirnya kami tiba dirumah sekitar jam 04.50 lebih hampir jam 5 pagi,

Sampai rumah, aku duduk dikursi tamu dekat pintu sambil tidur dikursi sebentar, karena saya pinkir sebentar lagi mau antar anak-anakku ke sekolah di Sapen. Terdengar lamat-lamat suara istriku yang menyuruh anak-anak supaya cepat mandi, ganti baju dan sarapan, tapi sepertinya anak laki-lakiku ini lelet ogah-ogahan tidak seperti biasanya. Terdengar suara istriku agak keras memarahi anakku yang gak mau pakai baju sekolah "Cepat pake baju...sebentar lagi jam enaaammm...! kata istriku pada anak lakinya dengan nada yang tinggi.
Tiba-tiba ...terdengar teriakan istri saya " Ono lindu...linduu...pa pa...ono Linduuu...!" Aku tersentak kaget mendengar teriakan istri dan seisi rumah, untuk saya tiduran dikursi dekat pintu jadi bisa langsung keluar, aku buka pintu keluar dan mengendong anak lakiku yang masih TK dan keluar ruamah dan ternyata tetangga juga pada teriak-teriak keluar rumah.

Tiba-tiba bumi bergetar,  karena diperumahan satu baris ada 10 rumah genteng atap rumah bergerak seperti ombak banyu. Saya melihat ketanah ada retakan tanah yang berjalan pas ditengah kaki saya retakan tanah itu gerjalan seperti ular membelah tembok rumah saya, kebetulah rumah saya ada dua kapling jadi satu. Sambil mengendong sikecil dan tangan kanan memegang anak perempuanku yang masih SMP. dan istriku yang memeluk sambil menangis, rasanya dunia ini sudah kiamat, sepertinya kami sudah tamat...hanya teriakan-teriakan kami dan tetangga ..Allahhu Akbar...Allahu Akbar...!
Dalam hati kami berdoa, Ya Allah...lindungilah kami dan berilah kami kesempatan untuk hidup, kami akan berbuat baik, banyak membantu orang, walau cuma dengan kata dan tulisan dan sedikit harta kami.

Itulah detik-detik yang kami alami saat terjadi Gempa Jogja, kebetulan kami tinggal di Bantul daerah pusat gempa banyak tetangga kami yang jadi korban dan tak terhitung rumah-rumah yang hancur. Gempa yang terjadi pada hari Sabtu Wage tanggal 27 Mei 2006, pusat gempa berada di Bantul tepatnya 8.03 LS dan 110,32 BT pada kedalaman 11,3 Km dan kekuatan 5.9 SR Mb (Magnitude Body) kurang lebih pukul 05.55 wib walau cuma 57 detik, tapi bagi kami itu musibah terlama dan terbesar yang kami rasakan dan alami, yang menyadarkan kami bahwa manusia tidak ada apa-apanya.  Hanya dengan tiupan 57 detik semua rata dengan tanah. Yang kaya yang miskin semua rumahnya rata dengan tanah. Saudara kami yang masih balita, adik, kakak saudara-saudara kami tua muda tidak dapat menghindar sedetikpun dari reruntuhan bangunan, ada 6.000 lebih saudara kami semua diambil kembali oleh Nya. Harta tahta kedudukan dan bahkan nyawa kalau Tuhan berkehendak hanya dalam hitungan detik semua lenyap.

Banyak hikmah yang dapat kami ambil dari kejadian gempa jogja ini, Kami bersyukur diberikan kesempatan hidup sampai saat ini, kami bersyukur diberi firasat untuk segera pulang ke Jogja  dari Sragen. Ternyata ini firasat kami rasakan malam sebelum terjadi gempa di Sragen untuk segera pulang, Kalau tidak, kami tidak tahu gimana nasib anak-anak kami yang masih kecil. Kami baru sadar sekarang, kalau anak-anakku pada tidak malas dan langsung ganti baju mungkin waktu itu saya atau istri saya mengantar ke sekolah pakai motor karena biasayanya jam enam kurang lima belas menit atau enam kurang sepuluh menit kami sudah dijalan mengantar anak sekolah bisa jadi korbannya, karena waktu gempa ternyata banyak korban dijalanan karena pass jam sibuk antar sekolah atau pergi kerja yang tempatnya di Bantul ke kota Jogja jadi harus brangkat lebih pagi, tenyata anak yang lelet ganti baju itulah yang menyelamatkan kami. Dengan kami pulang kami dapat menyelamatkan dan mengeluarkan anak-anak kami, ibu mertua, saudara-saudara dan pembantu kami dari dalam rumah, karena semua terjadi dalam hitungan detik dan disaat banyak orang masih lelap tidur, kami dibuat tidak bisa tidur seperti yang saya rasakan tadi malam sama seperti 10 tahun yang lalu saat terjadi gempa Jogja. Mudah-mudahan kami tetap dalam lindunganmu ya Allah. 

Artikel selanjutnya tentang Firasat Terjadinya Gempa/ Alamate Lindhu




Lagu Jawa Hiphop "Tul Jaenak..."

$
0
0
Tul jaenak
jae jatul jaeji
Kuntul jare banyak
ndoge bajul kari siji

Tul jaenak
jae jatul jaeji
Kuntul jare banyak
ndoge bajul kari siji

heladalah ana uwit nangko kok awohe pakel
jamanne wis merdeko tur uripe isih angel
tung ndi lor ndi kidul mencok'o pager
komandane ketol
rakyate do mblinger

kembang jagung tukul nang pingir kali
rakyate do bingung
manggo dene kakean janji

manuk prenjak mangan jadah
mencok nang jagak wesi
negorone dijajah rak tahu ngrumangsani

Gula jawa rasane legi
kripik mlinjo dipangan asu
Arep mulyo kudu marsudi
buto ijo ojo digugu

Tul jaenak
jae jatul jaeji
Kuntul jare banyak
ndoge bajul kari siji

Tul jaenak
jae jatul jaeji
Kuntul jare banyak
ndoge bajul kari siji

ho no co ro ko do to so wo lo
iki ceritero rakyat sik sengsoro
walang kekek walange walang wadong
pikirane cetek sing do dinut kok wong gemblung

tombo teko lorone langsung lungo
ora ngopeni liyane sing penting urip mulyo

ono bolu isine ampas ketan
kapan iso maju nek sing digugu isine mung plingsetan

Abang-abang gendero londo
Wetan sithik kuburan mayit
Klambi abang nggo tondo moto
Wedhak pupur nggo golek dhuwit

Tul jaenak
jae jatul jaeji
Kuntul jare banyak
ndoge bajul kari siji

Tul jaenak
jae jatul jaeji
Kuntul jare banyak
ndoge bajul kari siji

Tul jaenak
jae jatul jaeji
Kuntul jare banyak
ndoge bajul kari siji

Tul jaenak
jae jatul jaeji
Kuntul jare banyak
ndoge bajul kari siji

Tonton Videonya lagu Jawa Hiphop Tul Jaenak,,, berikut ini...



Ramalan Tahun Baru 2017 Menurut Primbon Jawa

$
0
0
Ramalan tahun baru 2017 menurut primbon jawa, Ramalan primbon jawa di tahun 2017, watak jodoh rejeki dan nasib anda di tahun 2017
Tahun Baru 2017
Ramalan Tahun Baru 2017 Menurut Primbon Jawa, berpengaruh terhadap watak. jodoh, rezeki/rejeki dan jodoh anda ditahun 2017 ini.

Pergantian tahun 2016 sebentar lagi habis, biasanya dibeberapa negara dan kota besar diisi dengan berbagai acara pentas musik dan pesta kembang api, serta dibeberapa kota di Indonesia masyarakat menyambut penggantian tahun baru 2016 ke tahun 2017 dengan meniup terompet dan bakar jagung.
Tahun baru 1 Januarti 2017 ini jatuh pada hari Minggu Legi,Wuku Kelawu. Menurut Primbon Bahasa Jawa, Weton Minggu Legi dan Wuku Kelawu berpengaruh terhadap watak, rezeki, jodoh dan nasib seseorang. 

Berikut ulasannya:
Pria Weton Minggu Legi.
Lambang yang sesuai untuk pria yang dilahirkan Minggu Legi adalah Werkudara. Dipengaruhi oleh bintang Kala sungsang, lakunya Pendita sakti, berwatak pendiam. Cerdas, senang dengan bidang ilmu mistik, kadang-kadang cita-citanya tidak tercapai, tapi namanya bisa terkenal, karena karya sastranya. Mempunyai sifat pengampun, sanggup akan segala pekerjaan; tetapi bisa berpura-pura kelihatan baik pada lahirnya saja, karena pandai menyembunyikan perasaan hati yang sebenarnya dan kadang-kadang ingin memiliki banyak dengan tidak sadar akan kepentingan orang lain. Gapang maah dan putus asa, sayang pada istri dan sangat bertanggungjawab. Jodohnya yang baik adalah dengan yang lahir pada Minggu Wage, Selasa Pon dan Jumat Legi.

Rejeki Pria Minggu Legi.
Rejeki Pria yang dilahirkan Minggu Legi biasanya pandai mencari sandang pangan, tetapi tidak bisa hemat sebab memiliki watak suka memberi. Pekerjaan yang sesuai adalah sebagai tani dan pedagang. 
Arah yang sesuai untuk mencari rejeki untuk weton Minggu Legi adalah arah Timur dan Utara. Rejekinya akan bertambah bila sudah mempunyai anak. 

Weton Wanita /perempuan Minggu Legi.
Watak: 
Biasayanya perempuan yang lahir Minggu Legi akan memiliki watak seperti berikut: Jujug, sangat baik dan sopan santun, setia kepada suami dan tidak gampang kena pengaruh kepada orang lain. Supel, pandai memasak dan bersolek. Lemah lembut tuturkatanya, pandai menyimpan rahasia keluarga dan sengan keberhasilan. Taat beribadah, sangat senang bertanggungjawab dan sayang pada orang tua.

Rejeki perempuan Minggu Legi.
Perempuan yang lahir pada hari Minggu Legi tidak begitu pandai mencari sandang pangan, tetapi hemat meskipun banyak godaannya. Pekerjaan yang sesuai untuk perempuan yang lahir Minggu Legi adalah sebagai pendidik atau guru dan berdagang bisa asal ketemu jodoh yang sesuai dan ahli dagang.
Arah yang sesuai untuk mencari rejeki adalah Timur dan Selatan.

Jodohnya Minggu Legi dengan mereka yang lahir dengan weton beriktu:
Minggu Pahing (14), Senin Kliwon (11), Selasa Legi (8), Selasa Pon (10), Selasa Kliwon (11), Rabu Pon (14), Rabu Wage (11), Jumat Legi (11), Jumat Wage (10), Jumat Kliwon (14), Sabtu Legi (14) dan Sabtu Pahing (18).


Wuku Kelawu
Tahun baru  1 Januari 2017 ini jatuh hari Minggu Legi dengan Wuku Kelawu,
Wuku Kelawu : Dewanya Bhatara Sadana
Memiliki watak yang kuat, belas kasihannya tebal, dapat menyenangkan sesamanya, besar kemungkinan kebahagiaannya. Tampaknya rela memberi, tetapi belum setuju dihatinya, Tenang dan dingin segala perintahnya. Lebih menyenangi berterus terang dan merupakan orang-orang pemboros, namun memiliki kemauan yang kuat untuk bekerja, juga menyenangi mengarang,
Burungnya Nori: Pemboros dan sulit menyimpan rahasia.
Bencananya: Digigit binatang berbisa dan juga kena racun,
Hari Baiknya: Sabtu Paing


Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Terbaru dan Terlengkap

$
0
0
Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 1 Saka 1939/2017 dalam bahasa Bali, Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 1 Saka 1939/2017 dalam bahasa Bali, Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi terbaru dan terlengkap
Selamat Hari Raya Nyepi 
Hari Raya Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun baru saka atau caka, tahun 2017 masehi ini, Hari Raya Nyepi jatuh pada hari Selasa tanggal 28 Maret 2017 atau 1 Saka 1939 juga ditetapkan sebagai hari libur nasional. Hari Raya Nyepi merupakan hari penyucian untuk alam semesta beserta isinya.

Nyepi arti sepi atau sunyi, disetiap keluarga tidak boleh melakukan aktifitas seperti pada umumnya,seperti keluar rumah (kecuali sakit dan perlu berobat), menyalakan lampu, bekerja, berdagang dan lain sebagainya. Tujuannya Nepi adalah supaya tercipta suasana sepi, sepi dari segala aktivitas dan hiruk pikuknya kehidupan serta sepi dari semua hawa nafsu atau keserakahan sifat manusia untuk menyucikan Bhuwana Agung(alam semesta) dan Bhuwana Alit(manusia).

Umat Hindu di Bali, pada hari Raya Nyepi melakukan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari:
  • Amati Geni, tidak boleh menggunakan atau menyalakan api.
  • Amati Karya, tidak boleh bekerja.
  • Amati Lelungan, tidak berpergian.
  • Amati Lelanguan, tidak melakukan suatu hiburan.
Sehingga Hari Raya Nyepi dapat dikatakan mengandung makna hari penyucian diri (manusia) dan alam semesta. Membuang segala kotoran atau segala hal negatif yang telah lampau untuk menyongsong tahun baru (saka/Caka). Sehingga memulai tahun baru dengan sesuatu yang baru, sesuatu yang baik dan positif serta semangat yang baru untuk mengarungi kehidupan berikutnya.

Berikut kami salinkan beberapa ucapan Selamat hari raya Nyepi dari beberapa artikel yang dapat Anda kirimkan ke saudara, kerabat dan rekan bisnis Anda lewat facebook, twitter, BBM, Line, WhatsApp dan lain-lain social media.

1. Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Dalam Bahasa Indonesia:

Dalam keheningan sepi, semoga kita dapat menemukan jati diri kita untuk dapat melangkah lebih baik dalam perjalanan hidup kita ke depan, “Selamat menjalankan Catur Brata Penyepian, Tahun Baru Saka 1939”

Selamat Tahun Baru Saka 1939, Semoga Hyang Widhi Wasa senantiasa melimpahkan wara nugraha-NYA kepada kita semua.

Selamat Merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939, Tanggal 28 Maret 2017. Semoga Hyang Widhi Wasa senantiasa melimpahkan wara nugraha-NYA kepada kita semua.

Dalam kesunyian kan kau dapati makna kehidupan, dalam kesepian kan kau rasakan kehadiran-Nya.
Tuhan bersama orang-orang yg selalu ingat akan penciptaannya, merenunginya dan merasakan sepi ditengah keramaian dunia. Selamat Hari Raya Nyepi.

Selamat Tahun Baru Saka 1939, Semoga Hyang Widhi Wasa senantiasa melimpahkan wara nugraha-NYA kepada kita semua.

Dalam kesunyian kan kau dapati makna kehidupan, dalam kesepian kan kau rasakan kehadiran-Nya.
Tuhan bersama orang-orang yg selalu ingat akan penciptaannya, merenunginya dan merasakan sepi ditengah keramaian dunia. Selamat Hari Raya Nyepi, Selamat Tahun Baru saka 1939

Nyepi…., kembali ke titik nol, jauh dari keramaian, jauh dari perasaan amarah, dengki, dan iri, menyelami diri untuk menemukan jati diri, bertanya pada hati yang paling dalam, dan disanalah ada pencerahan, sinar suci yang Maha Agung, “Selamat melaksanakan Catur Brata Penyepian”


2.Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Dalam Bahasa Bali:

Rahajeng nyanggra Rahina Nyepi wanti warsa anyar 1939.

Dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa Sueca Asung Kertha Wara Nugraha.

Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi Caka 1939 Dumogi Polih Kerahajengan lan Kerahayuan Sareng Sami.

Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi Caka 1939. Dumogi Rahayu Sareng Sinamian tur Ngardi Jagat Shanti lan Jagaditha.

Rahajeng Nyangra Rahina Nyepi, Tahun Baru Caka 1939 Dumogi ngemolihang Rahajeng Sinamian.

RAHAJENG NYANGGRA RAHINA JAGAT ” NYEPI ” CAKA WARSA 1939. Dumogi sareng sami ngemolihan kerahayuan. OM SANTHI,SANTHI, SANTHI OM.

Om swastyastu,
ngaturang rahajeng nyepi tahun caka 1939,
Antuk ngelaksanayang catur brata penyepian dumogi ngemolihang kerahajengan lan kerahayuan,
Om shanti shanti shanti om.

Om Swastyastu,
Rahajeng nyanggra Rahina Nyepi warsa caka 1939 dumogi Ida Sanghyang Widhi Wasa mapaice kerahayuan lan kasukertan ring irage sareng sinamian,
Om Canthi, Canthi, Canthi, Om.

Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi Nawa Warsa Saka 1939
Ngiring sareng Sami Mlarapan Antuk Ngelaksanayang Catur Brata Penyepian..
Dumogi Rahayu…

Rahajeng rahina Suci NYEPI Tahun Caka 1939. Dumogi Rahayu sareng sami…

Rahajeng Nyanggre Rahina Nyepi tahun caka 1939 ,Dumogi Ida Sang Hyng Widhi Wasa, ngicen irage sareng sami kerahahayuan lan kerahajengan.

Rahajeng Rahina Nyepi Lan Warsa Anyar Saka 1939 & Rahajeng Ngelaksanayang Brata Penyepian, Dumogi Rahayu Lan Dirgayusa.

Rahajeng Nyanggra Rahina Nyepi lan Tahun Baru Çaka 1939 majeng sameton Hindu sareng sami. Dumogi antar ngemargiang Catur Brata Penyepian.

Silahkan like dan share bila bermanfaat.
sumber dari beberapa sumber berita online.


Tag: hari raya nyepi, tahun baru nyepi, ucapan hari raya nyepi, tahun baru saka 1939, hari raya nyepi 2017, ucapan selamat hari raya nyepi, hindu bali, catur brata penyepian, hari libur bersama nyepi, kumpulan ucapan hari raya nyepi terbaru terlengkap

Perayaan Malam Satu Suro, Malam Sakral Bagi Orang Jawa di Yogyakarta dan Solo

$
0
0
Topo bisu  Mubeng Beteng Malam 1 Suro di Jogjakarta
PrimbonBahasaJawa.com. Setiap tahun ada perayaan Malam Satu Suro, Kebiasaan Malam Sakral Bagi Orang-orang Jawa di Yogyakarta dan Solo 

Orang-orang Jawa terutama di Yogyakarta serta Solo (Surakarta) masih tetap memegang teguh ajaran yang diwarisi oleh beberapa leluhurnya. Satu diantara ajaran yang masih tetap dikerjakan yaitu menggerakkan kebiasaan malam satu Suro, malam th. baru dalam kalender Jawa yang dipandang sakral untuk masyakarat Jawa. 

Kebiasaan malam satu Suro berawal waktu jaman Sultan Agung sekitaran th. 1613-1645. Waktu itu, orang-orang banyak ikuti system penanggalan th. Saka yang diwarisi dari kebiasaan Hindu. Hal semacam ini begitu bertentangan dengan masa Sultan Agung yang memakai system kalender Hijriah yang di ajarkan dalam Islam. 

Sultan Agung lalu berinisiatif untuk memperluas ajaran Islam di tanah Jawa dengan memakai cara kombinasi pada kebiasaan Jawa serta Islam. 

Jadi efek kombinasi kebiasaan Jawa serta Islam, dipilihlah tanggal 1 Muharam yang lalu diputuskan jadi th. baru Jawa. Sampai sekarang ini, tiap-tiap tahunnya kebiasaan malam satu Suro senantiasa diselenggarakan oleh orang-orang Jawa. 

Malam satu Suro begitu lekat dengan budaya Jawa. Iring-iringan rombongan orang-orang atau yang umum kita sebut kirab jadi satu diantara hal yang dapat kita saksikan dalam ritual kebiasaan ini. 

Beberapa abdi dalam keraton, hasil kekayaan alam berbentuk gunungan tumpeng dan benda pusaka jadi hidangan ciri khas dalam iring-iringan kirab yang umum dikerjakan dalam kebiasaan Malam Satu Suro. 

Di Solo, umumnya dalam perayaan malam satu Suro ada hewan ciri khas yaitu kebo (kerbau) bule. Kebo bule jadi satu diantara daya tarik untuk warga yang melihat perayaan malam satu Suro. Keikutsertaan kebo bule ini konon dipandang keramat oleh orang-orang setempat. 

Berlainan dengan Solo, di Yogyakarta perayaan malam satu Suro umumnya senantiasa identik dengan membawa keris serta benda pusaka jadi sisi dari iring-iringan kirab. 

Kebiasaan malam satu Suro mengutamakan pada ketentraman batin serta keselamatan. Karena itu, saat malam satu Suro umumnya senantiasa diselingi dengan ritual pembacaan doa dari semuanya umat yang ada rayakannya. Hal semacam ini mempunyai tujuan untuk memperoleh barokah serta mencegah datangnya marabahaya. 

Diluar itu, selama bulan Suro orang-orang Jawa yakini untuk selalu berlaku eling (ingat) serta siaga. Eling di sini mempunyai makna manusia mesti tetaplah ingat siapa dianya serta di mana kedudukannya jadi ciptaan Tuhan. Sesaat, siaga bermakna manusia harus juga terbangun serta siaga dari godaan yang menyesatkan. 

Tiap tahun pada malam 1 Muharram atau malam 1 Suro tiba, orang-orang Jawa biasanya lakukan ritual seperti tirakatan, lek-lekan (tidak tidur semalam jemu), serta tuguran (perenungan diri sembari berdoa). Di Yogyakarta, tahun baru Islam umumnya diperingati dengan jamasan pusaka atau ngumbah pusaka satu diantaranya memandikan keris serta nguras enceh (gentong air di makam Raja Imogiri). 

Dalam kebiasaan orang-orang Jawa, ngumbah keris jadi suatu hal aktivitas spiritual yang cukup sakral. Diluar itu ada satu ritual paling populer di Yogyakarta yang dikerjakan tiap-tiap malam 1 Muharram atau malam 1 Suro yakni ritual Tapa Bisu Mubeng Beteng. Tapa Bisu Mubeng Beteng untuk warga Yogyakarta yaitu satu momen perlu yang dikerjakan tiap-tiap malam 1 Muharram atau malam 1 Suro, satu kebiasaan tahunan melingkari benteng (Mubeng Beteng) yang dikerjakan jadi satu diantara ritual yang teratur di gelar oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat serta dibarengi oleh beberapa ratus warga Yogyakarta dengan melingkari benteng-benteng Keraton. 

Saat melakukan ritual itu semua Abdi Dalam kenakan baju kebiasaan Jawa peranakan warna biru tua tanpa ada membawa keris serta tidak beralaskan kaki dengan membawa beberapa bendera atau panji. Sepanjang melakukan ritual mereka memanjatkan doa memohon keselamatan lahir serta batin dan kesejahteraan untuk diri pribadi, keluarga, bangsa, serta negara. Ritual Mubeng Beteng dikerjakan dengan beragam tata langkah seperti pembacaan macapat atau kidung berbahasa Jawa sebelumnya acara berjalan, serta yang paling umum yaitu prosesi sakral melingkari benteng-benteng Keraton beberapa hitungan ganjil dengan jalan tanpa ada memakai alas kaki serta tidak bicara (Tapa Bisu). 

Di balik kesakralan kebiasaan itu, Mubeng Beteng mempunyai beragam arti yang begitu dalam. Mubeng Beteng bisa disimpulkan jadi ungkapan rasa prihatin, introspeksi, dan ungkapan rasa sukur atas keberlangsungan negara serta bangsa. Oleh karenanya, tidak bicara (Tapa Bisu) saat ritual ini berjalan adalah lambang dari keheningan yang disebut bentuk refleksi manusia pada Tuhannya.

Sumber Gambar: sapujagat.com






Viewing all 29 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>